Muslim Pro Diduga Jual Data, Ridwan Kamil Ajak Pengguna Beralih ke Aplikasi Lain
Masalah program Muslim Pro yang diperhitungkan salah gunakan atau jual data pemakai rupanya mendapatkan sorotan dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Hal tersebut dijumpai dari uploadnya di Instagram kemarin.
bandar bola indonesia mengenal permainan judi bola online
Menurut Ridwan Kamil, dianya benar-benar pemakai harian program itu sebab dipandang bagus. Tetapi pada uploadnya, ia tuliskan jika ada penyimpangan data, hal tersebut terang menyalahi hal esensial berkenaan privacy data dan posisi pemakai.
Dalam upload itu, pria yang dekat diundang Kang Emil itu merekomendasikan pemakai program Muslim Pro untuk berpindah ke program lain sampai ada kejelasan masalah pelindungan data pemakai.
"Sesaat silahkan berpindah ke apps lainnya, sampai ada kejelasan berkaitan privacy pemakai. Tetapi apa saja itu seluruh kembali lagi opsi semasing," tulisnya melalui account @ridwankamil.
Melalui tulisan itu, ia menyoroti bantahan dari program Muslim Pro yang menjelaskan penyimpangan ini diperhitungkan oleh faksi ke-3 .
Walau begitu, sepanjang jalinan ke-2 nya belum diputus, RK mengatakan kekhawatirannya mengenai penyimpangan yang ada.
"Pekerjaan saya cuman mengingati dan memberikan pelindungan ke masyarakat tersayang saya," tulisnya tutup upload itu. Selaku info, kemarin sempat memang ramai laporan yang menyebutkan program Muslim Pro diperhitungkan jual data pemakai ke militer Amerika Serikat.
Info ini dijumpai dari interograsi yang dikerjakan majalah online Motherboard. Berdasar interograsi itu, militer AS dijumpai beli info individu beberapa pemakai di penjuru dunia yang dihimpun dari program itu.
Mencuplik situs Al-Jazeera, Selasa (18/11/2020), program Muslim Pro sudah didownload minimal sampai 100 juta kali.
Berdasar interograsi, Instruksi Operasi Spesial AS mendapatkan data posisi dari beberapa perusahaan. Program-aplikasi terpopuler yang datanya dibeli dimulai dari program salat dan quran Muslim Pro sampai program kencan untuk kaum muslim, Muslim Mingle.
Sebatas info, program Muslim Pro disebut lakukan pemasaran data ke beberapa perusahaan, diantaranya ialah X-Mode. Di mana, X-Mode pada akhirnya jual data itu ke militer AS dan beberapa customer militer yang lain.
X-Mode, menyebutkan, mereka sudah mencari 25 juta piranti di AS setiap bulan dan 40 juta piranti dari penjuru dunia, terhitung Uni Eropa, Amerika Latin, dan Asia Pasifik.
Motherboard yang mengambil program kencan Muslim Mingle di Android menyaksikan program itu berkali-kali kirim koordinat geolokasi setiap kali tersambung dengan WiFi, ke X-Mode.
Tidak itu saja, interograsi mendapati program yang lain mengirim data posisi, terhitung penghitung cara, namanya Akipedo, program cuaca Global Stroms, dan CPlus for Craigslist.
Faksi militer AS juga mengonfirmasi berita itu.
"Akses kami atas software itu dipakai untuk memberikan dukungan visi Pasukan Operasi Spesial di luar negeri," kata Komandan Angkatan Laut Team Hawkins.
Dia menyebutkan, faksinya benar-benar patuhi proses dan peraturan yang diputuskan membuat perlindungan privacy, kebebasan sipil, hak konstitusional, dan hukum masyarakat negara Amerika.
Menurut Senator AS Ron Wyden, X-Mode mengaku jual data yang dihimpun ke konsumen setia militer AS yang lain.
Mencuplik Vice, Muslim Pro sudah didownload lebih dari 98 juta kali. 50 juta kali didownload oleh piranti Android dan bekasnya di iOS.
Parahnya, berdasar interograsi Motherboard lewat interviu beberapa pengembang program, mereka tidak sadar ke mana data posisi punya pemakainya dipasarkan.
Bahkan juga, saat pemakai mengecek peraturan privacy program itu, pemakai kemungkinan tidak sadar jika datanya rupanya dipasarkan ke bermacam industri berlainan, terhitung militer.